Sunday, August 12, 2012

Struktur DNA

     Molekul DNA memiliki susunan kimia yang sangat kompleks dan rantai
nukleotida yang panjang. DNA merupakan rangkaian nukleotida dan setiap
nukleotida tersusun dari substansi dasar seperti berikut.

a.Senyawa Fosfat
Senyawa fosfat berfungsi untuk mengikat molekul gula satu dengan
gula yang lain.
b.Gula Pentosa (deoksiribosa)
Gula pentosa membentuk rangkaian gula fosfat yang merupakan tulang
punggung atau kekuatan dari struktur double helix DNA.
c.Basa nitrogen
Basa nitrogen ini terikat pada setiap molekul gula.
Basa nitrogen dibedakan menjadi dua.
1) Basa Purin
Basa purin dengan struktur cincin ganda yaitu Adenin (A) dan
Guanin (G)
2) Basa pirimidin
Basa pirimidin dengan struktur cincin tunggal yaitu Timin (T) dan
Sitosin (S)

nitrogen yang terdiri atas purin (Adenin dan Guanin) dan pirimidin
(Sitosin dan Timin) akan membentuk rangkaian senyawa kimia dengan gula
pentosa, membentuk nukleosida. Nukleosida bersenyawa dengan gugus fosfat
membentuk nukleotida, yang mempunyai bentuk rantai panjang.
Nukleotida inilah yang akan menyusun molekul DNA. Satu molekul DNA terdiri
atas ratusan atau ribuan nukleotida. Nukleotida-nukleotida tersebut membentuk
rantai panjang yang disebut polinukleotida. Antara rantai polinukleotida
satu dengan yang lainnya saling berhubungan pada bagian basa nitrogen.
Coba Anda bayangkan, molekul DNA yang mikroskopis selalu membawa
ribuan nukleotida. Hal ini merupakan struktur yang sangat rumit sekali. Agar
lebih jelas dengan struktur DNA Jika diamati, bentuk struktur dari
molekul DNA tersebut, sebenarnya merupakan struktur DNA double helix (tangga
tali berpilin)
Model struktur DNA tersebut ditemukan oleh James Watson dan Francis Crick
pada tahun 1953. Model struktur DNA ini kemudian disebut dengan model DNA
Watson-Crick. Coba Anda perhatikan bentuk tangga tersebut! Bagian ibu tangga tersusun dari
deretan gugusan gula pentosa dan asam fosfat, sedangkan bagian anak tangga
tersusun dari dua basa nitrogen yang berpasangan antara purin dengan pirimidin,
dengan pasangan yang mungkin terjadi yaitu Adenin dengan Timin, sedangkan
Guanin dengan Sitosin. Antara dua basa nitrogen yang berpasangan yaitu antara
Adenin dengan Timin, antara Guanin dengan Sitosin dihubungkan oleh ikatan
hidrogen. Ikatan hidrogen merupakan jenisikatan yang lemah,
 tetapi karena hal inilah justru akan membantu dalam
proses pembelahan dan sintesis protein.
penulis: Idun Kistinnah

No comments: